Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dari masyarakat dan sejarah.(Pramoedya Ananta Toer)

Kamis, 05 Oktober 2017

Tentang Ayat Seribu Dinar



Ayat seribu dinar adalah surat Ath-Thalaq ayat 2-3 dimana didalamnya terkandung makna untuk bertaqwa kepada Allah. Barang siapa saja yang taqwa akan diberikan jalan kemudahan dan rezeki yang datang dari cara yang tak terduga sebelumnya. Hal ini termasuk dalam kategori wasilah yang biasa didapatkan kepada oranng yang mengamalkan ayat seribu dinar dengan ikhlas dan sabar.

Sejarah Dinamakan 1000 Dinar‎

Pada zaman dahulu ada seorang pedagang lelaki yang bermimpi didatangi Nabi Khidir. ‎Pedagang itu kemudian diperintahkan untuk bersedekah uang sebanyak 1000 dinar. ‎Setelah tiga kali mengalami mimpi yang sama pedagang itu mula berfikir bahawa mimpi ‎yang beliau alami itu adalah benar. Pedagang itu pun ‎bersedekah uang sebanyak 1000 dinar, seperti yang diperintahkan. Setelah itu, sekali lagi pedagang tersebut ‎bermimpi bertemu Nabi Khidir. Lalu Nabi Khidir pun mengajarkanlah akan pedagang ‎itu ayat 2-3 surah at-Talaq untuk diamalkan. Lalu beramallah pedagang dengan ayat ‎berkenaan.‎

Sehinggalah pada suatu hari pedagang tersebut ingin pergi berdagang ke suatu tempat ‎yang lain dengan menggunakan jalan laut iaitu menaiki kapal. Di tengah pelayaran ia ‎dilanda angin taufan yang sangat dahsyat. Apa yang boleh dilakukan oleh pedagang itu ‎hanyalah bertawakkal pada Allah sambil terus menerus membaca akan ayat yang telah ‎diajarkan Nabi Khidir.

Akhirnya kapal yang beliau naiki pecah dipukul ombak, semua ‎penumpangnya kembali ke alam baqa kecuali pedagang tersebut. Apabila telah reda ‎angin, beliau mendapati dirinya terdampar di tepi pantai sebuah ‎negeri bersama barang dagangannya yang tidak rosak walau sedikitpun. Sambil menadah ‎tangan mengucapkan syukur ke hadhrat Allah SWT, beliau sedar dan insaf akan kebesaran ayat ‎yang diamalkannya itu. Lalu padagang itu mengambil keputusan untuk tinggal di negeri ‎tersebut.‎

Tinggallah lelaki itu di negeri yang baru, berdagang dan berniaga dengan penduduk ‎negeri, disamping terus mengamalkan membaca ayat 2-3 surah at-Talaq, sehinggalah ‎beliau diangkat menjadi raja di negeri tersebut (rezeki yang tidak disangka-sangka). ‎Begitulah kisahnya, sehinggalah sekarang ini ayat yang diajar Nabi Khidir itu digelar ayat ‎‎1000 dinar.‎


Bacaan Ayat Seribu Dinar Latin Arab dan Artinya




"Wa man yattaqillaaha yaj'al lahuu makhrojan, Wa yarzuqhu min haitsu laa yahtasibu,Wa man yatawakkal'alallaahi fahuwa hasbuhuu,Innallaaha baalighu amrihii,Qad ja'alallaahu likulli syai in qadran"(QS.ATH-THALAQ: 2-3)


"Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."...Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar."(Ayat 2)

" Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya..." (Ayat 3)

"...Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya." (Ayat 3)


Klik Link di bawah ini untuk melihat Videonya :


Sekilas saja ketika kita membacanya kita sudah mendapati bahwa ayat ini secara tersurat membahas mengenai keterkaitan antara perihal taqwa dengan masalah rezeki, kemudahan berbagai urusan, jalan keluar dari setiap masalah, serta janji akan penghapusan dosa dan ganjaran pahala yang besar. Nah menarik sekali mengetahui bahwa Allah secara terang-terangan menjelaskan kepada para hamba-Nya bahwa jika saja kita mau bertaqwa kepada Allah maka rezeki akan dicurahkan dari arah yang tak tertebak, kalau kita menghadapi masalah berat dan rasa-rasanya udah buntu dan stuck, maka Allah akan buka jalan keluarnya. Keren nggak?

Tafsir Ayat 1000 Dinar

Secara umum ayat at Thalaq 2 - 3 menjelaskan tentang betapa istimewanya perihal taqwa itu. Barangsiapa yang berusaha dan menjaga sungguh-sungguh taqwa dalam dirinya maka Allah akan memberikan keutamaan dan keberuntungan. Setidaknya ada empat (4) reward atau hadiah dari Allah yang ditujukan khusus mereka yang berani dan istiqomah dalam taqwa. Empat (4) hal tersebut adalah :
Allah akan menjadikan jalan keluar untuk semua urusan yang sulit bagi hamba-Nya.


"...Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan bagi nya jalan keluar."(Ath-Thalaq : 2)


Ibnu Abbas berkata,"Artinya Allah akan menyelamatkannya dari setiap kesusahan di dunia dan akhirat.". Rubai' bin Haitsam berkata,"Allah akan menjadikan jalan keluar untuknya dari segala sesuatu yang membuatnya merasa sempit."

Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya mengatakan,"Yaitu barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, maka Allah akan memberikan jalan keluar dalam setiap urusannya, dan Dia akan memberikan rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka, yakni dari jalan yang tidak pernah terlintas sama sekali sebelumnya."
Memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka :

"Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya...." (Ath-Thalaq : 3)

Ibnu Mas'ud berkata,"Maksudnya memberi rezeki dari arah yang tidak diketahuinya dan tidak terbesit dalam pikiran sebelumnya". Qatadah berkata,"Memberinya rezeki sekiranya ia tidak mengharap dan mengangankannya."
Memudahkan urusannya

"....Dan barangsiapa yang bertwakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya." (Ath-Thalaq : 3)

'Atha berkata,"Artinya Allah akan memudahkan untuknya problematika kehidupan di dunia dan di akhirat."
Menghapus kesalahan dan membesarkan pahala untuknya

Asbabun Nuzul QS Ath Tholaq 2-3

Terdapat beberapa riwayat yang menyebutkan tentang asbabun nuzul (sebab-sebab turunnya ayat) ayat seribu dinar ini. Diantaranya adalah :
Dalam suatu riwayat dijelaskan bahwa ayat 3 surat Ath-Tholaq ini turun berkenaan dengan seorang suku Asyja' yang fakir, cekatan dan banyak anak. Ia menghadap Rasulullah SAW dan meminta bantuan beliau (tentang anaknya yang ditawan oleh musuh dan tentang penderitaan hidupnya). Rasulullah SAW bersabda,"Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah" Tidak lama kemudian datanglah anaknya yang ditawan itu sambil membawa seekor kambing (hasil rampasan dari musuh sewaktu melarikan diri). Hal ini segera dilaporkan oleh Rasulullah SAW. Rasulullah SAW kemudian bersabda,"Makanlah kambing itu"

(HR Al Hakim dan Jabir)
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa Auf bin Malik al Asyja'i menghadap kepada Rasulullah SAW dan berkata,"Anakku ditawan musuh, dan ibunya sangat gelisah. Apa yang akan engkau perintahkan kepadaku wahai Rasulullah?" Rasulullah SAW. bersabda,"Aku perintahkan agar engkau dan isterimu memperbanyak mengucapkan ; Laa haula walaa quwwata ilaa billah". Lalu kemudian berkata isterinya,"Alangkah baiknya apa yang diperintahkan Rasul kepadamu." Lalu pasangan suami isteri tersebut memperbanyak bacaan itu. Di waktu musuh sedang lalai, anaknya yang ditawan itu berhasil kabur sambil membawa pulang kambing musuhnya ke rumah bapaknya.

(HR Ibnu Mardawaih dan Al Khatib yang bersumber dari Ibnu Abbas)

Dari keterangan asbabun nuzul ayat diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa :
Allah akan memberi jalan keluar bagi hamba Nya yang bertaqwa kepada Nya.
Allah akan memberi pertolongan dan memudahkan urusan orang yang bertaqwa.
Allah akan mengabulkan hajat keperluan orang yang bertaqwa.
Allah akan memberikan rezeki yang tidak disangka-sangka kepada orang yang bertaqwa.

Maka dari itu kata kunci dari pengamalan ayat seribu dinar ini adalah "taqwa" itu sendiri. Tentang hal ini Rasulullah SAW pernah menjelaskan sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Dzarrin ra.

Ia berkata,"Ketika Rasulullah SAW membaca QS Ath Tholaq ayat 2-3 maka beliau terus mengulanginya sampai beliau mengantuk, lalu bersabda: Wahai Abu Dzarrin, seandainya semua manusia mengambilnya (mengamalkan ayat tersebut), maka sungguh ia akan mencukupkan mereka."

(HR Ahmad, Nasa'i, Ibnu Hibban, Al-Hakim, Ibnu Mardawaih dan Baihaqi)

Kemudian Nabi SAW juga menerangkan sebagaimana diriwayatkan oleh Mu'adz bin Jabal ra.

Bahwa Rasulullah SAW. bersabda,"Wahai manusia, jadikan taqwa kepada Allah sebagai dagangan kalian! Niscaya rezeki akan mendatangi kalian dengan tanpa barang dagangan dan perdagangan." Kemudian beliau SAW. membaca QS Ath Tholaq 2-3

(HR Thabrani, Ibnu Mardawaih, Abu Na'im dan Daelami)

Dari dua keterangan hadis diatas dapat dimengerti bahwa keistimewaan ayat seribu dinar itu terletak pada isi kandungan ayat tersebut yaitu taqwa kepada Allah, bukan kepada pengamalan pembacaan ayat-ayatnya yang tersurat. Atau dengan kata lain kita akan mendapatkan kemudahan dalam setiap urusan dan rezeki yang tiada disangka-sangka dari Allah, jika kita mengamalkan ayat ini atau menjalani taqwa kepada Allah.

Namun ada pula keterangan yang menjelaskan tentang keistimewaan membaca ayat-ayat ini. Sahabat Ibnu Abbas ra. pernah berkata,"Siapa yang membaca ayat-ayat ini di hadapan penguasa penguasa yang ia takuti kezhalimannya, atau ketika terjadi ombak yang ia takut tenggelam, atau ketika berhadapan dengan binatang buas, maka hal itu tidak akan membahayakan sedikitpun" (Disebutkan As-Suyuthi dalam Kitab Durrul Mantsur)


-------

Maka dari itu jelaslah sudah untuk mendapatkan pertolongan Allah akan kesulitan urusan duniawi dan mendapatkan rezeki yang tidak disangka-sangka kuncinya adalah bertaqwa kepada Allah sebagaimana disebutkan dalam ayat seribu dinar ini.

3 komentar: